Minggu, 19 Mei 2024, Pada Hari Raya Pentakosta, adalah hari yang sangat menggembirakan bagi Komunitas Seminari Tinggi Anging Mammiri Yogyakarta (STAM). Pada hari ini, STAM merayakan HUT yang ke-46. Perayaan syukur ini disemarakkan dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Koajutor KAMS, Mgr. Fransiskus Nipa. Sekaligus dalam perayaan ini, dirangkaikan juga dengan perayaan 100 tahun Konferensi Waligereja Indonesia dan Pelantikan Lektor Akolit untuk tujuh orang frater TOP-er ; Fr. Gregorius Rupang, Fr. Antonius Glendnaldy, Fr. Piter Pawarrangan, Fr. Retnus Sirillus, Fr. Hendrikus Ance, Fr. Wilbert Evensus, dan Fr. Zet Paerunan.
Perayaan Syukur ini adalah hari yang sangat istimewa karena untuk pertama kalinya, Mgr. Fransiskus Nipa mengunjungi seminari semenjak beliau diangkat menjadi Uskup Agung Koajutor KAMS. Di sela rangkaian kegiatan perayaan 100 tahun KWI di Jakarta, beliau menyempatkan hadir untuk memimpin perayaan Ekaristi Syukur ini. Hadir juga sebagai konselebran yakni, RD. Anton Pabendon (Rektor STAM), RD. Albert Arina (Ketua Komisi Kerawam-HAK KAMS), RD. Willibrodus Welle (Minister Seminari), RD. Anthon Michael (Minister Seminari), RD. Gidion Suhendra (Pastor Studi), RD. San Fransisco (Pastor Studi), RD. Klemens Palindangan (Pastor Studi), RD. Albert Slamet (Pastor Keuskupan Banjarmasin), dan RP. Silvester Asa, CICM (Pastor Studi).
Dalam khotbahnya, Mgr. Frans menggarisbawahi misa syukur ini sebagai sebuah perayaan bersama oleh karena bimbingan Roh Kudus. Roh Kudus yang tercurah atas para rasul di Hari Pentakosta hendaknya juga menggerakkan kita untuk menjadi pewarta. Adapun untuk para Frater yang dilantik sebagai Lektor-Akolit, Bapak Uskup berpesan bahwa ia akan selalu mengingat wajah para TOP-er ini sampai pada tahbisan diakonat dan nantinya sampai tahbisan imamat. Pesan tegas ini dimaksudkan agar para frater jangan mundur dari panggilannya. Pernyataan Bapak Uskup ini, tentu saja kemudian diikuti oleh riuh tawa segenap hadirin. Tidak lupa juga, Mgr. Frans menyampaikan pesan-pesan dari para Uskup Indonesia dalam sidang perayaan 100 Tahun KWI. Pesan-pesan tersebut berhubungan dengan tema: “Berjalan bersama, membangun Gereja dan bangsa”, di mana Gereja Indonesia dituntut untuk hadir dan menguatkan peran dalam kehidupan berbangsa di zaman ini.
Di sela rangkaian kunjungan ke STAM, selain memimpin misa syukur ini, Mgr. Frans juga menyempatkan waktu untuk bertatap tatap muka dengan para frater. Sesi ini dibagi dua bagian, yakni pertemuan dengan Frater Filosofan (tingkat 1-4) yang diadakan sehari sebelum misa syukur, dan pertemuan dengan Frater Teologan (tingkat 5 dan 6) yang diadakan pada sore hari setelah perayaan. Dalam kesempatan ini, para frater diajak berdiskusi dan sambung rasa terkait dengan kehidupan formasi mereka dan berbagai situasi di Keuskupan.
Lewat lawatan Mgr. Frans Nipa dalam memimpin perayaan syukur HUT Seminari, pelantikan lektor-akolit serta perayaan 100 tahun KWI, semoga para frater tetap diteguhkan dalam panggilannya, dan juga semoga para staf seminari selalu setia dan berbahagia membimbing para frater di rumah formasi tercinta ini.
Oleh: Fr. Kelvin Tandiayu’