Kongregasi Claretian. adalah Kongregasi Claretian lahir di Seminari Vic, Spanyol pada tahun 1849. Kongregasi Claretian didirikan oleh St. Antonius Maria Claret bersama keempat co-pendiri lainnya, yakni P. Jose Xifre, P. Esteban Sala, P. Mannuel Vilaro, P. Domingo Vabregas, dan P. James Clotet.
Jejak Sejarah Claretian
Pada 16 Juli 1849 P. Antonius Maria Claret bersama keempat rekan imam memulai sebuah karya besar di sebuah Seminari di Vic, Barcelona, Spanyol. Sebagai pencetus P. Claret saat itu ingin membuat sebuah karya misi yang lebih bersifat mundial – menyeberangi periferi-periferi daratan Spanyol dan Eropa. Untuk itu, didorong oleh pengalaman relasional dengan Yesus dan Perawan Maria, P. Claret berusaha melebarkan karya misi ke seluruh dunia. My spirit for the whole world (Jiwaku untuk seluruh dunia).
Dari Spanyol, sayap Claretian bergerak menuju kelima benua. Di sana karya-karya misi mulai dibangun. Hingga saat ini, Claretian sudah berpijak di 65 negara dengan jumlah misionaris sekitar 3000-an orang. Jumlah ini selalu statis berkat tanur penempaan Claretian yang selalu menghasilkan benih-benih panggilan baru.
Para Misionaris Claretian bergerak di beberapa karya misi, antara lain pendidikan, percetakan, karya-karya kategorial, misi populer, dan misi parokial. Kongregasi Claretian bergerak dengan karisma Pelayan Sabda dan Spiritualitas Hati Maria.
Setelah Kapitel Jenderal XXVI di Roma, benih-benih Claretian berada di bawah tanggung jawab para Dewan Jenderal yang baru. Mereka adalah P. Mathew Vattamattam CMF (Superior Jenderal), Pater Pedro Belderrain CMF (Perfek Aspotolik) Pater Manuel Tamargo CMF (Ekonom), Pater Lord Winner CMF (Prokura Misi), Bruder Salvador Segura, CMF dan Bruder Giovanni Ramirez, CMF (Konsultor).
|
Delegasi Indonesia-Timor Leste
Para Misionaris Claretian pertama kali tiba di Indonesia pada tahun 1999. Pada awalnya, Para Misionaris Claretian masuk di wilayah Bobonaro Timor Leste tahun 1993. Setelah menanamkan benih Kongregasional di wilayah Timor Leste, Misionaris Claretian kemudian pelan-pelan bergerak ke Indonesia.
Di Indonesia, mula-mula dibangun rumah formasi inisial Seminari Tinggi Claret (STC) yang sekarang dikenal dengan nama Pra-Novisiat Claret (PNC), Matani Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana para calon Claretian pertama kali ditempa dan dibentuk menjadi seorang misionaris imam dan bruder. Selain rumah formasi inisial Pra-Novisiat Claret Kupang, para calon Claretian ditempa di beberapa rumah formasi lain, antara lain: Novisiat Claretian Benlutu, Soe, Nusa Tenggara Timur, Seminari Hati Maria Claretian Matani, Kupang, NTT, Wisma Skolastikat Claretian Condongcatur Yogyakarta, dan rumah formasi Claretian Sinaksak, Pematang Siantar Sumatera Utara.
Delegasi Independen Indonesia-Timor Leste saat ini dipimpin oleh Pater Valens Aquino, CMF (Superior Delegatus), Pater Paul Madoni, CMF (Ekonom), Pater Nikolaus Ilan, CMF (Konsultor), dan Pater Ferdi Melo, CMF.
Claretian di Keuskupan Agung Makassar
Para Imam Kongregasi CMF diberi tanggung jawab untuk menangani misi Parokial di Keuskupan Agung Makassar sejak tahun 2015. Para Imam Kongregasi CMF diberi tanggung jawab untuk menangani Paroki Santo Mikael Tobadak yang berada dalam wilayah Kevikepan Sulawesi Barat. |