Mamasa, 20 Oktober 2024, umat Katolik dari berbagai paroki di Keuskupan Agung Makassar berkumpul di Bukit Ziarah Maria Bunda Segala Bangsa Pena’ untuk melaksanakan kegiatan ziarah tahunan. Acara ini merupakan momen istimewa bagi umat Katolik untuk memperkuat iman, memanjatkan doa-doa khusus, serta meminta berkat dan perlindungan lewat devosi kepada Bunda Maria. Misa ziarah ini dipimpin langsung oleh Bapa Uskup Mgr. Fransiskus Nipa, Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar, yang didampingi oleh Vikep Sulawesi Barat dan para pastor dari beberapa paroki di Keuskupan Agung Makassar. Kehadiran umat yang cukup banyak mencerminkan devosi yang mendalam kepada Bunda Maria serta semangat umat dalam memperkokoh iman di tengah tantangan hidup sehari-hari.
Kegiatan ziarah dibuka dengan devosi kepada Bunda Maria yang dipimpin oleh Pastor Asdiono Ada’ , Pr (Pastor Paroki Suppiran) pada Sabtu, 19 Oktober. Setelah devosi, diadakan perarakan arca menuju Bukit Ziarah Pena’. Perarakan Arca Bunda Maria ini diiringgi dengan Drum Band SMPS Frater Mamasa sampai di pusat kota Mamasa. Setibanya di tempat ziarah, umat berkumpul di area Bukit Ziarah Pena’ untuk mempersiapkan diri mengikuti Doa Rosario sekaligus pawai lilin dan Salve. Esok paginya, 20 Oktober, diadakan Jalan Salib yang dipimpin oleh para pengantar. Setelah Jalan Salib, seluruh peziarah mengikuti misa yang dipimpin oleh Bapa Uskup. Mgr. Fransiskus Nipa dalam homilinya mengangkat tema tentang “Pengharapan dalam Perjalanan Iman Bersama Bunda Maria.” Bapa Uskup menekankan bahwa sosok Maria sebagai teladan dalam ketabahan dan pengharapan di tengah berbagai tantangan. Bapa Uskup juga mengajak umat untuk meneladani sikap hidup Maria yang penuh kasih dan pengorbanan serta tetap setia dalam pelayanan dan doa.
Misa berjalan dengan penuh khidmat, dan umat terlihat sangat terharu mengikuti prosesi dan doa-doa yang dipanjatkan. Misa ini juga dimeriahkan oleh koor dari Paroki Suppiran. Dalam kegiatan ziarah ini, tampak umat yang datang dari berbagai paroki di Keuskupan Agung Makassar, menunjukkan solidaritas dan persatuan umat Katolik. Kehadiran umat dari berbagai latar belakang usia, mulai dari anak-anak, kaum muda, hingga orang tua, menambah keistimewaan dalam perayaan ini. Kehangatan dan kebersamaan yang terjalin di antara umat paroki menambah makna dalam kegiatan ini, sebagai simbol bahwa dalam iman, seluruh umat bersatu dalam kasih kepada Tuhan dan Bunda Maria. Dia akhir misa, Pastor Octavianus Samson Bureny, Vikep Sulawesi Barat, menyerahkan bendera kevikepan kepada Pastor Marsel Manggau, CICM, Pastor Paroki Kondowedata. Penyerahan bendera kevikepan ini sebagai tanda bahwa Paroki Kondodewata mendapat tugas sebagai penanggung jawab liturgi untuk kegiatan ziarah tahun berikutnya. Setelah misa, umat melanjutkan kegiatan dengan makan bersama di sekitar area ziarah.
Contributor: Fr. Retnus Sirillus
Frater TOP Paroki Mamasa