Kegiatan Pelatihan Analisa Biduk Kevikepan Sulbar dilaksanakan di Paroki Sto. Fransiskus Messawa. Kegiatan diawali dengan perayaan Ekaristi bersama dengan peserta. Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh RD. Gregory Gamara Liamata, RD. Yosafat, RD. Christian Suliestyo Goran, dan RD. Patrio Tandiangga. Setelah perayaan Ekaristi, para peserta pelatihan melakukan registrasi dan snack bersama. Tepat Pukul 10.30 WITA, pelatihan Analisa Biduk dimulai. Peserta yang hadir sebanyak 19 orang; 3 orang perwakilan tim Biduk dari STIKPAR Toraja (termasuk RD. Patrio), 6 orang perwakilan dari Paroki Mamasa (termasuk pastor paroki), 6 orang dari Paroki Messawa (termasuk pastor vikaris), 2 orang dari Paroki Suppiran (pastor paroki dan vikaris paroki), 1 orang dari perwakilan paroki Tobadak dan 1 orang dari perwakilan paroki Kondodewata. Sesi I diberikan oleh RD. Gregory yang memaparkan materi tentang Pastoral Berbasis Data, yang isinya menyampaikan tentang gambaran umum KAMS, dasar Biblis, Magisterium, dan Hukum Gereja tentang pastoral berbasis data, serta pentingnya pastoral berbasis data dengan adanya Biduk sekarang ini. Sesi II diberikan oleh Sdri. Carolin yang memaparkan tentang pelatihan Analisa data Biduk. Pelatihan ini dengan mengambil sampel data biduk di masing-masing Paroki peserta yang hadir, lalu data yang ada di Analisa dengan menggunakan fitur Pivot yang ada dalam aplikasi Excel. Dalam pelatihan ini, peserta begitu antusias dan semangat dalam melakukan Analisa data biduk dari paroki mereka masing-masing. Setelah peserta menganalisa data biduk dengan menggunakan fitur Pivot, mereka diberikan kesempatan untuk men-sharing-kan hasil penemuan mereka dari hasil Analisa yang dibuat. Dari setiap paroki mengatakan bahwa hasil pendataan yang mereka kumpulkan sampai saat ini masih banyak yang perlu dilengkapi, karena beberapa hasil Analisa data yang dibuat tidak terbaca. Maka, tindak lanjut setelah pelatihan, mereka akan melengkapi data-data yang ada. Sesi III dibawakan kembali oleh RD. Gregory setelah jam istirahat. Dalam sesi ini, pastor Gory memberikan salah satu manfaat dari data dan Analisa Biduk yakni menggunakan data Biduk untuk disinkronkan dengan program paroki berdasarkan implementasi Renstra KAMS. Dengan data yang ada saat ini, diharapkan bisa memberikan gambaran kepada pastor paroki dan perangkat pastoralnya (DePas) untuk menyusun program berdasarkan data dan realitas umat di wilayah paroki. Dengan kata lain, program yang dicanangkan adalah program berbasis data. Diakhir pelatihan ini, beberapa pastor yang hadir dan berdinamika bersama peserta memberikan kesan yang positif terhadap kegiatan pelatihan ini dan memberikan insight yang baru bagi para pastor untuk menentukan arah dan gerak pastoral di paroki mereka masing-masing. Selain itu, tim Biduk KAMS memberikan harapan besar bahwa setelah pelatihan ini, para peserta baik sebagai tim biduk mapun sebagai DePas Paroki, melengkapi data-data yang belum lengkap dan membantu mereka dalam menyusun program paroki di tahun 2024 berdasarkan implementasi Renstra KAMS dan berbasis data Biduk yang ada. #KAMS_melayani_bergerak_bersama