Makassar, 18 Agustus 2024 – Umat Katolik di Kevikepan Makassar merayakan Perayaan Santa Perawan Maria diangkat ke Surga. Perayaan yang dilaksanakan di Bumi Rajawali ini merupakan perayaaan iman yang dirayakan oleh Gereja Universal untuk memberikan penghormatan kepada Bunda Maria. Perayaan ini didasarkan pada iman dan refleksi Gereja bahwa Yesus memiliki relasi yang dekat dengan ibunya Maria, sehingga Putranya memberikan keistimewaan khusus kepadanya dengan diangkat ke surga jiwa serta raganya. Untuk Keuskupan Agung Makassar (KAMS) khususnya di Kevikepan Makassar, perayaan ini selalu dilaksanakan di Bumi Rajawali atau kompleks SMA Katolik Rajawali Makassar.
Misa dipimpin oleh Uskup Agung KAMS, Mgr. John Liku-Ada’ bersama Uskup Agung Koajutor KAMS, Mgr. Fransiskus Nipa, Uskup Emeritus, Mgr. Piet Bondeng Timang. Misa ini juga dihadiri beberapa pastor yang bertugas di Kevikepan Makassar. Perayaan ini dimulai pukul 17.00 WITA, yang diawali dengan Doa Rosario bersama. Melalui doa ini umat diajak untuk merenungkan misteri-misteri Rosario dalam suasana yang penuh hening dan kekhususan.
Paroki Maria Ratu Rosari Kare yang menjadi panitia acara mempersiapkan acara dengan baik. Mereka mengambil tema yang bernuansa Inkulturasi Nusantara: “Berpolakan Kehidupan Bunda Maria, Kita Berjalan Bersama Membangun Gereja dan Bangsa.” Tema Inkulturasi Nusantara ini sengaja diambil karena suasana yang mau diciptakan juga masih berkaitan dengan euforia HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. Inkulturasi Nusantara tampak jelas dari kostum tradisional daerah yang dipakai beberapa umat, tari-tarian pengiring perarakan masuk perayaan, dan perarakan persembahan. Bukan hanya itu, lagu-lagu inkulkulturasi yang dinyanyikan oleh 170-an orang anggota koor menyemarakkan Perayaan Ekaristi tersebut. Lagu-lagu ini merupakan hasil inkulturasi dari berbagai daerah di Indonesia yang dipadukan dengan liturgi Gereja. Kehadiran umat yang mengenakan pakaian tradisional dari berbagai daerah semakin menambah nuansa kebhinekaan dalam perayaan ini.
Setelah berdoa rosario, perayaan dilanjutkan dengan Misa Kudus. Setelah lagu pembuka, seluruh umat diajak untuk menyanyikan satu lagu nasional sebagai ungkapan rasa cinta tanah air. Sambil menyanyikan lagu kebangsaan, panitia menampilkan foto-foto dan biografi singkat para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ini menjadi pengingat akan jasa-jasa para pendahulu yang telah berjuang demi bangsa dan negara.
Sebelum menutup misa dengan berkat, Uskup Agung KAMS Mgr. John Liku-Ada’ menyampaikan sambutan untuk menyapa semua umat yang hadir. Beliau mengapresiasi usaha panitia yang telah mempersiapkan acara ini dengan baik sehingga mampu menggugah semangat umat untuk semakin mencintai dan melestarikan budaya lokal dalam kerangka iman kristiani. Uskup juga mengajak dan mendorong semua umat yang hadir untuk meneladan hidup Bunda Maria dalam ketaatan dan kesetiaanya kepada Tuhan.
Perayaan yang penuh makna ini berlangsung dengan lancar dan penuh hikmat. Perayaan iman ini bukan hanya menjadi momen untuk mengembangkan hidup spiritual umat lewat keteladanan hidup Bunda Maria, tetapi juga momen untuk memperkuat identitas kebinekaan dan cinta tanah air di kalangan umat KAMS khususnya di Kevikepan Makassar. Dengan mengusung tema inkulturasi, perayaan ini menunjukkan bagaimana budaya dan iman dapat bersatu dan menciptakan harmoni yang indah dalam kehidupan beriman.