Makassar, 9 September 2024 – Seminari Menengah Santo Petrus Claver Makasar merayakan ulang tahun ke-71. Perayaan ini tentu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para seminaris. Untuk memeriahkan perayaan tersebut, seminari bahkan mengadakan ‘Raskin Cup’ sebulan sebelum perayaan mereka. Kegiatan Ruskin Cup Merupakan pertandingan olahraga dan seni yang diselenggarakan dalam rangka menyongsong pesta pelindung Seminari Santo Petrus Claver Makassar. Karena itu dibentuk beberapa tim yang mana nama tim diambil dari nama rektor yang pernah menjabat di seminari. Puncak dari perayaan ini adalah misa syukur yang diadakan pada hari ini.
Perayaan syukur yang menggembirakan ini semakin istimewa karena dirangkaikan dengan penerimaan Sakramen Krisma. Ada 99 seminaris yang akan menerima Sakramen Krisma. Misa syukur dan penerimaan Sakramen Krisma dipimpin oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar, Mgr. John Liku-Ada’ dibantu oleh Mgr. Piet Bodeng Timang. Selain itu, pastor Vikep Makassar, pastor rektor dan juga para staf seminari berserta beberapa imam menjadi konselebran. Perayaan Ekaristi dimulai tepat pukul 09.00 WITA bertempat di Paroki Santo Yakobus Mariso. Perayaan berlangsung dengan sangat hikmat dan lancar. Semua petugas liturgi, mulai dari lektor, pemazmur, dan misdinar, dan koor ditangani oleh para seminaris.
Setelah misa syukur, perayaan dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang diadakan di aula seminari. Ada banyak penampilan yang ditampilkan untuk memeriahkan acara ini mulai dari pertunjukan “Ansambel Music” dan juga vokal group dari para seminaris, bahkan ada juga penampilan “Tarian Kreasi” dari SMP Katolik Belibis. Semua umat yang mengikuti Perayaan Ekaristi di Paroki Mariso juga diundang dalam acara ini. Sebagian besar umat yang hadir adalah keluarga dari para seminaris terutama kelas X. Mereka diundang secara khusus untuk bertemu dengan anak-anak yang kurang lebih selama 1 bulan menjalani masa kerantina. Masa karantina adalah periode di mana para seminaris yang masuk asrama tidak diperkenankan melakukan komunikasi dengan keluarga dan orang di luar komunitas, baik secara langsung maupun melalui telepon. Pada perayaan syukur ini, masa karantina itu ditutup oleh Pastor Simon Refly, rektor seminari. Ketika rektor seminari menutup masa karantina bagi seminaris kelas X, semua seminaris bersorak dengan gembira karena masa karantina telah usai.
Tema yang diambil seminari untuk mengungkapkan rasa syukur atas ulang tahun seminari ke-71 ini adalah “Rooted in Christ”atau “Berakar dalam Kristus”. Melalui tema ini komunitas seminari dan siapa saja yang terlibat dalam proses formasi calon imam diingatkan akan pentingnya pondasi untuk bertumbuh dalam kehidupan sebagai pelayan Kristus yang sejati. Semoga dengan perayaan syukur ini komunitas seminari menengah, para seminaris, formator, karyawan, guru, donatur, dan siapa saja yang menaruh perhatian pada pembinaan calon iman semakin bersatu pada dan meneladan Yesus Kritus dalam mewartakan Kabar Gembira kepada sesama.