Hallo T-SoM-ers…
Teens School of Mission (T-SOM IV) Pertemuan Nasional II kali ini diadakan di Keuskupan Pangkalpinang. Tema yang diangkat adalah “Pangkalpinang Action & Prayer”. Pada Pertemuan Nasional kedua ini peserta akan mengikuti Live in dan Ret-Ret. Peserta terdiri dari 39 remaja dan didampingi oleh 13 kakak pendamping. Dinamika T-SOM berlangsung dari tanggal 1-5 Juli 2024 di Wisma Aksi, Pangkalpinang.
Senin, 01 Juli 2024. Hari pertama, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM (Uskup Pangkalpinang) membuka secara resmi kegiatan T-SOM IV Pernas II dengan Perayaan Ekaristi meriah. Bapa Uskup didampingi oleh sejumlah imam yakni, Dirnas Karya Kepausan Indonesia, RD. Markus Nur Widipranoto; para imam Direktur Diosesan KKI dari 10 Keuskupan, dan para imam Keuskupan Pangkalpinang.
Dalam homilinya Bapa Uskup berpesan agar kita jangan lupa dengan kebaikan Tuhan, jangan lupa bersyukur agar kita terhindar dari kesombongan. Bapa Uskup mengingatkan para peserta T-SOM, Remaja dan Pendamping, “seorang misionaris adalah orang-orang yang melekat atau berpusat pada Kristus. Jangan ragu-ragu untuk mengikuti Kristus, bahkan mimpinya pun harus Kristus.”
Kegiatan selanjutnya adalah Wawan Hati bersama Bapa Uskup yang diadakan setelah makan malam bersama. Bapa Uskup berbagi cerita kepada para peserta T-SoM mengenai para pewarta iman yang mengawali kehadiran Gereja Katolik di Pangkalpinang dan kisah seorang kudus muda bernama Beato Carlo Acutis. Beato Carlo menjadi misionaris melalui kemampuannya dengan mengumpulkan kisah-kisah mukjizat Ekaristi dan menyebarkannya ke seluruh dunia melalui internet. Kegiatan ditutup dengan doa malam yang dipimpin oleh Levina – Keuskupan Agung Makassar.
Selasa, 02 Juli 2024. Hari kedua. Diawali dengan Ibadat Pagi dan Perayaan Ekaristi oleh Keuskupan Amboina. Sesi Pertama yakni “Pendalaman Ajaran Sosial Gereja” yang dibawakan oleh RD. Yosef Segu Irianto, Dirdios KKI Keuskupan Bogor. Sesi berikutnya adalah Sesi “Tujuh Masalah Sosial” oleh RD. Fransiskus Yunarvian Dwi, Dirdios KKI Keuskupan Agung Semarang. Setelah makan siang diadakan analisis Masalah Sosial yang ada di masyarakat
dengan bantuan sebuah film. Judul film tersebut adalah “Agak Laen”. Peserta sangat antusias dengan nonton bareng film bergenre komedi.
Sesi berikutnya adalah Sikap Hidup – Live in “Etiket dalam Dunia Kerja” oleh Kak Fenty Yolanda seorang pegawai di sebuah bank swasta. Kak Fenty juga menjelaskan tentang perbedaan karakteristik seseorang di setiap generasinya. Perbedaan generasi membuat perbedaan dalam pola pikir untuk bersikap di dalam dunia kerja, oleh karena itu dibutuhkan wawasan untuk tahu cara untuk menyikapi perbedaan tersebut. Kak Fenty juga bergurau bahwa jika terdapat perselisihan dalam dunia kerja, kita tetap harus “senyum karir”. Kegiatan hari kedua ditutup dengan doa malam dan refleksi bersama Keuskupan masing-masing
Rabu, 03 Juli 2024. Hari Ketiga dibuka dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RD. Yosef Irianto Segu, didampingi oleh RP. Alfonsus Widhiwiryawan, SX. Dalam homilinya, Romo Alfons berpesan kepada para remaja T-SoM bahwa remaja T-SOM harus tangguh dan jangan mengeluh. Kegiatan hari ke-3 ini adalah Live In dengan durasi waktu Pukul 07.30 – 16.00. Para remaja dibagi dalam beberapa kelompok Santo dan Santa, mereka akan Live in di beberapa tempat. Para remaja diminta untuk melihat dan menangkap masalah-masalah sosial atau poin-poin Ajaran Sosial Gereja (ASG) yang bisa mereka temukan di lapangan. Diharapkan dengan demikian para remaja T-SoM bisa menjadi lebih peka dan mampu bukan sekadar mengenali tapi juga menanggapi masalah-masalah sosial yang akan mereka temukan di keseharian mereka saat mereka kembali ke keuskupan masing-masing.
Setelah kegiatan Live in, mereka akan kembali untuk membuat video refleksi bersama. Kegiatan kemudian ditutup dengan Salve yang dipimpin oleh RD. Patrisius Piki. Setelah Salve, para remaja berkumpul sesuai keuskupan masing-masing untuk melakukan refleksi.
Kamis, 04 Juli 2024. Aktivitas hari ke-4 diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Keuskupan Bandung. Hari ini Sesi dengan topik “Aku Percaya” oleh RD. Yosefus Anting Pattimura. Dan berlanjut sesi oleh Sr. Dionisia Siringoringo, OSF dengan topik “10 Perintah Allah dan 5 Perintah Gereja”. Setelah makan siang bersama kegiatan berikutnya adalah Walking with Jesus ke Yung Fo. Yung Fo yang dimaksud adalah Gua Maria Yung Fo yang terletak di Keuskupan Pangkalpinang. Pada kesempatan ini para remaja, kakak pendamping dan para Romo serta Suster, diarahkan untuk berjalan berdua-dua mengelilingi kompleks Gua Maria sambil berdoa rosario. Seperti Tuhan Yesus yang mengutus murid-muridnya berdua-dua untuk mengabarkan kabar sukacita.
Sesi berikutnya adalah sharing bersama : Implementasi aksi SEKAMI – T-SOM Para pendamping oleh RP. Petrus Maman Suparman, dan Remaja T-SOM oleh Sr.Dionisa. Dilanjutkan dengan topik “Devosi dalam Gereja” yang dipimpin oleh RD. Antonius Lopez Sirken. Kegiatan ditutup dengan Karismatik Katolik Katedral Sto.Yosef dan refleksi di Keuskupan masing-masing.
Jumat, 05 Juli 2024.
Hari terakhir dari seluruh rangkaian dinamika PERNAS II. Kegiatan ditutup dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RD. M Nur Widipranoto selaku Direktur Nasional KKI beserta para Imam Dirdios dari masing-masing Keuskupan. Romo Nur kembali meneguhkan para remaja untuk menjadi Kopasus Kristus atau Komando Pasukan Kristus. Setelah perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan makan siang dan outing bersama dibeberapa tempat salah satunya yakni Taman Doa di Pulau Bangka, Taman Bintang Samudra.
Kontributor : Sdri. Veronika Bunna
Editor : RD.Gregory Gamara Liamata