Tepat, Pukul 10.00 WITA, Mgr. John Liku-Ada’ yang didampingi oleh Mgr. Fransiskus Nipa (Uskup Agung Koajutor), RD. I Made Markus Suma (Sekterataris), dan RD. Edy Kaniu (Ketua Komisi Evangelisasi) menerima kunjungan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sulsel, H. Muh. Tonang, S.Ag.,
M.Ag bersama jajaran dan staf Kemenag Provinsi Sulsel termasuk Pembimas Katolik, Drs. Paulus Palondongan, MM bersama staf.
Mgr. John mengucapkan selamat datang kepada Bapak Kakanwil bersama jajarannya. Lalu Bapak Uskup memperkenalkan Mgr. Frans Nipa selaku Uskup Agung Koajutor, RD. I Made Markus Suma selaku Sekretaris KAMS, dan RD. Oktafianus Edy Kaniu selaku Ketua Komisi Evangelisasi. Setelah itu Bapak Uskup menyampaikan terima kasih atas kunjungan Kakanwil. Demikian pula, Kakanwil menyampaikan ungkapan yang sama karena bisa bertemu dengan Mgr. John selaku pemimpin umat Katolik di wilayah Sulsel, Sultra, dan Sulbar.
Pertemuan ini berlangsung dalam suasana persaudaraan dan keakraban. Bapak Muh. Tonang selaku Kakanwil Kemenag Provinsi Sulsel mengungkapkan bahwa
kemanusiaan merupakan dasar untuk persaudaraan dan relasi yang rukun bagi setiap manusia. Hal itu digarisbawahi oleh Mgr. John dengan menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat Sulsel yang tampak dalam ungkapan “Sipakatau” menjadi dasar persaudaraan yang kokoh. Contohnya, Bapak Uskup memaparkan, ketika bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar, spontan sejumlah anak muda dari 40-an kelompok komunitas lintas agama datang bertemu Uskup.
Mereka membawa tanda bela rasa berbentuk hati dan sekuntum bunga mawar merah. Itu mereka serahkan tanpa kata-kata. Namun pesan dan maknanya sangat mendalam. Mereka masih punya hati sebagai manusia.
Mereka menyatakan kasih persaudaraan dengan simbol sekuntum mawar merah. “Nilai-nilai kemanusiaan masih ada dalam hati orang-orang muda Sulsel. Namun mungkin terpendam di bawah alam sadar mereka”, demikian penegasan Mgr. John. Nilai ini menjadi bagian utuh dari Pancasila khususnya sila kedua.
Percakapan berlangsung makin mendalam untuk mengangkat topik-topik aktual seperti moderasi beragama dan kerukunan yang telah terjalin selama ini di Provinsi Sulsel melalui FKUB dan peran penting dari majelis-majelis agama. Selain itu, isu kebangsaan dan Pancasila juga dibahas dalam pertemuan ini yang berlangsung dari Pukul 10.00 – 11.00 WITA. Sebelum meninggalkan kantor keuskupan, Kakanwil bersama jajarannya mengadakan sesi foto bersama dengan Bapak Uskup yang didampingi oleh Mgr. Frans, Pastor Made, dan Pastor Edy.
Tak lama berselang, Pukul 11.10 WITA, Mgr. John melanjutkan pertemuan dengan RP. Kornelius K. Keban, MSC,
Superior Daerah Sulkaltim yang didampingi oleh RP. Alex Palino. Pada kesempatan ini, Pastor Kor, demikian sapaan akrabnya, menyampaikan pesan dan surat terkait mutasi anggota MSC dari Paroki Siti Mariam Saluampak, yakni RP. Yosef Doni Srisadono, MSC yang akan pindah ke Jawa Tengah dan RP. Bonifasius Farneubun, MSC yang akan bertugas di Paroki Santa Maria Diangkat ke Surga Mamajang.
Pastor Doni, MSC akan diganti oleh RP. M. Tobias Farneubun, MSC. Sementara itu, sebagai pengganti RP. Boni, Kongregasi MSC mengutus Diakon Hardaely
Palloan, MSC yang dalam waktu dekat akan menerima tahbisan imamat. Kepastian mutasi dan perutusan ini menunggu surat keputusan dari Provinsial MSC.
“Kongregasi MSC berkomitmen memberikan tenaga handal untuk melayani umat”, demikian penegasan Pastor Kornelius. Atas komitmen itu, Mgr. John mengatakan, “Kami berterima kasih kepada Kongregasi MSC dan sekaligus mengapresiasi kehadiran para Pastor yang ikut bergulat dalam melayani umat KAMS”. Sambil menikmati snack lokal, para peserta pertemuan berbagi informasi terkait bencana alam (banjir) yang menimpa beberapa daerah seperti Toraja dan Luwu. Setelah pertemuan, Superior Daerah Sulkaltim mengadakan sesi foto bersama dengan Mgr. John dan para Imam.
Kontributor: RD. I Made Markus Suma
Editor: RD. Gregory Gamara Liamata