Pada hari Kamis, 4 April 2024, rapat gabungan Organ Yayasan Sentosa Ibu (YSI) untuk tahun buku 2023 dilaksanakan di Hotel Indra, Rantepao, Toraja Utara. Inilah kali pertama ketiga organ Yayasan, yakni Organ Pembina, Organ Pengawas, dan Organ Pengurus hadir secara lengkap. Dari Organ Pembina hadir ketua, yakni Mgr. Fransiskus Nipa bersama keempat anggota yakni RD. I Made Markus Suma, RD. Edy Oktavianus Kaniu, Prof. Sherly Horax, dan Bapak Petrus Seer.
Sementara Organ Pengurus dihadiri oleh Ketua, yakni Ibu Henrika Dwi Nawangsari Soegiyanto, S.H., Wakil Ketua yakni Drs. Jerry Lili Santosa, S.Farm, Apt., Sekretaris yakni Dr. Antonius Sudirman, Bendahara yakni RP. Paulus Lubur, CICM dan dr. Robby Nirwan Lianury, Sr. maria Theresia Tuminah, BKK, dan RD. Dominicus Natan Sande. Kemudian dari Organ Pengawasi yang hadir adalah Ketua yakni RD. Paulus Tongli bersama 4 anggota yakni Bpk. Andreas Lumme, SH, MH., drg. Elizabeth Rovani Mailoa, dr. Thomas Suharto, dan RD. Simon Tunreng Malatta. Selain itu, manajemen/direksi dari 3 unit juga hadir, yakni Direksi Rumah Sakit Fatima Pare-pare, Rumah Sakit Santa Teresia Marampa’, dan STIKES Fatima Pare-pare juga hadir dalam rapat ini.
Setelah dibuka dengan doa oleh RD. I Made Markus Suma, kemudian Bapak Antonius Sudirman memberikan waktu kepada Mgr. Fransiskus Nipa, Uskup Agung Koajutor KAMS, untuk memberikan arahan sekaligus membuka rapat ini. Ibu Henrika selaku Ketua Organ Pengurus YSI menyampaikan laporan kegiatan dan kebijakan yang sudah dilaksanakan oleh Organ Pengurus YSI untuk tahun 2023 serta laporan konsolidasi keuangan 3 unit karya YSI. Setelah itu, Organ Pengurus juga menjelaskan program kerja untuk tahun 2024-2028.
Selanjutnya dua agenda pokok yang menjadi pembahasan yakni laporan kegiatan dan keuangan tahun 2023 dari 3 unit karya YSI yang mencakup STIKES Fatima (bidang pendidikan), Rumah Sakit Fatima Pare-Pare dan Rumah Sakit Santa Teresia Rantepao (bidang kesehatan). Setelah laporan masing-masing unit dipaparkan oleh Ibu Henrika, Organ Pembina maupun Organ Pengawas diberikan kesempatan untuk menyampaikan tanggapan, catatan atau masukan untuk penyempurnaan laporan ini. Beberapa masukan dan saran disampaikan baik oleh Organ Pembina maupun Organ Pengawas untuk peningkatan kualitas layanan dan pengembangan 3 unit karya ini, antara lain tatakelola yang baik (good governance), termasuk penguatan spirit dan Visi-Misi YSI bagi 3 organ, anggaran dasar yang perlu dipahami secara komprehensif, penegasan tugas dan kewenangan 3 organ, yakni Pembina, Pengurus, dan Pengawas khususnya Pasal 9 (Tugas dan Kewenangan Pembina), Pasal 16 (Tugas dan Kewenangan Pengurus), dan Pasal 27 (Tugas dan Kewenangan Pengurus) berdasarkan UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, perlunya Rencana Induk Pengembangan (RIP), Rencana Strategis (Renstra), dan Rencana Operasional (Renop) atau Rencana Tahunan, analisis SWOT atas kondisi YSI, tata kelola SDM dengan memperhatikan pentingnya regenerasi, sistem penggajian dan kesejahteraan pegawai, upgrading profesionalitas, prioritas pengembangan RSTM untuk menanggapi kebutuhan dan kepercayaan masyarakat.
Pada kesempatan ini juga, Mgr. Fransiskus Nipa sudah menyatakan keputusannya untuk mengundurkan diri dari struktur organ Yayasan ini setelah instalasi/pelantikan sebagai Uskup Diosesan yang rencananya akan dilaksanakan pada Agustus 2024. Pertimbangannya adalah Uskup Diosesan adalah penanggung jawab tertinggi atas semua Yayasan, termasuk YSI. Pada akhirnya semua keputusan final atas yayasan KAMS diambil oleh Uskup Diosesan.
Rapat ini kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh RD. Paulus Tongli. Setelah itu, ada sesi foto bersama sebagai dokumentasi kegiatan organ YSI tahun buku 2023. Semoga YSI semakin maju dan berkembang untuk memberikan pelayanan terbaik bagi umat dan masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan serta terus teruji menavigasi perubahan, tantangan, dan perkembangan zaman.
Kontributor : RD. I Made Markus Suma
Editor : RD. Semuel Sirampun