Anduonohu, 9-10 November 2024, sebanyak 63 Orang Muda Katolik (OMK) dari Kuasi Paroki Santa Maria Diangkat ke Surga Anduonohu dan beberapa OMK dari Paroki St. Fransiskus Xaverius Sadohoa berkumpul di Rumah Kevikepan Sulawesi Tenggara untuk mengikuti rekoleksi bertema “Menjadi Orang Muda Katolik yang Militan.” Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari Pusat Kuasi Paroki Anduonohu, Stasi St. Isidorus Nanga-Nanga, Stasi St. Raymundus Punggaluku, Stasi St. Antonius Rumbia, dan Stasi Keluarga Kudus Lapoa, serta OMK dari Paroki Sadohoa seperti Stasi St. Constantinus Moramo, Stasi Maria Ratu Damai Daerah Kecil Bagian 1 (DKB 1), Stasi St. Yosep DKB V, dan Stasi St. Maria Baito. Tujuan dari rekoleksi ini adalah untuk mempererat hubungan antar-OMK, menyadarkan mereka akan peran sebagai kekuatan gereja masa kini dan masa depan, serta membangun karakter sebagai orang muda Katolik yang tangguh dan militan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Dedikasi Gereja Kuasi Paroki Anduonohu.
Kegiatan rekoleksi dibuka pada Sabtu sore dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Daud, Pastor Kuasi Paroki Anduonohu. Dalam homilinya, Pastor Daud menyampaikan harapan besar kepada OMK sebagai kekuatan masa kini dan masa depan gereja. Beliau mengajak para peserta untuk semakin dekat satu sama lain, membangun solidaritas, dan menjadi pribadi yang kuat dan berani dalam menghadapi tantangan iman di tengah masyarakat. Misa pembukaan ini berlangsung khusyuk dan menambah semangat peserta dalam mengikuti rangkaian acara. Usai misa, seluruh peserta berkumpul untuk menikmati makan malam bersama, di mana terlihat mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari STIKPAR (Sekolah Tinggi Kateketik dan Partoral Rantepao) yang ikut mendampingi OMK, membantu menciptakan suasana yang hangat dan mendukung selama seluruh rangkaian acara. Mahasiswa KKN ini berperan aktif mendampingi OMK dalam berbagai kegiatan selama rekoleksi dan menghidupkan semangat di antara peserta.
Selesai makan malam, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi rekoleksi oleh Frater Diakon Andriadi Sailo. Materi yang dibawakan menyentuh topik-topik penting seputar kehidupan sebagai orang muda Katolik yang berakar dalam iman, serta tantangan dan peran mereka dalam gereja dan masyarakat. Dengan penuh semangat, Frater Andriadi mengisahkan tentang Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, tiga pemuda yang teguh dalam iman di tengah situasi sulit. Kisah ini menginspirasi para peserta untuk menjadi pribadi yang militan dalam iman, berani menyatakan kebenaran, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi rintangan.
Kegiatan hari pertama diakhiri dengan doa malam bersama di sekitar api unggun yang dipandu oleh Febri Venni, seorang mahasiswi STIKPAR yang sedang menjalani program KKN di Kuasi Paroki Anduonohu. Dalam suasana malam yang tenang, Febri membimbing para OMK dalam doa yang penuh khidmat, mengajak mereka merenungkan panggilan iman dan tanggung jawab mereka sebagai generasi muda Katolik. Nyala api unggun menciptakan suasana hangat dan hening, mempererat kebersamaan sambil memohon bimbingan Tuhan agar mereka menjadi pribadi yang tangguh dan militan. Usai doa, keakraban semakin terasa dalam rekreasi singkat di sekitar api unggun, ditemani minuman hangat Sara’ba dan pisang goreng, menutup malam dengan penuh persaudaraan. Dalam suasana hening dan kontemplatif, para OMK berdoa bersama, memohon agar Tuhan menuntun mereka menjadi pribadi yang lebih beriman dan militan. Nyala api unggun menambah khidmat suasana, sementara canda tawa dan kehangatan persaudaraan menutup malam dengan rekreasi singkat di sekitar api unggun.
Pada hari Minggu pagi, para peserta bergabung dalam Misa bersama umat di Gereja Stasi St. Isidorus Nanga-Nanga. Keterlibatan mereka dalam misa ini memberi kesan tersendiri bagi umat stasi yang hadir. Seusai Misa, para OMK melanjutkan dengan aksi sosial berupa penanaman pohon di sekitar area Kevikepan sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan. Meskipun cuaca cukup terik, semangat para peserta tidak surut. Mereka dengan antusias menanam pohon sebagai bentuk nyata kontribusi mereka untuk alam dan sebagai simbol bahwa iman juga terwujud dalam kepedulian terhadap ciptaan Tuhan.
Rekoleksi ini ditutup dengan makan siang bersama, di mana seluruh peserta saling berbagi pengalaman. Suasana kebersamaan dan semangat untuk terus mengembangkan diri sebagai orang muda Katolik yang militan terasa sangat kuat di antara mereka. Sekitar pukul 16.00 WITA, para peserta mulai meninggalkan lokasi kegiatan dengan membawa semangat baru untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh dan berani dalam iman. Rekoleksi OMK Kuasi Paroki Santa Maria Diangkat ke Surga Anduonohu kali ini diharapkan berhasil menyatukan, memperkaya, dan memotivasi OMK untuk menjadi kekuatan gereja masa kini dan masa depan.
Contributor: Diakon Andriadi Sailo
Diakon Paroki Anduonohu