Rangkaian acara puncak perayaan syukur 100 Tahun KWI merupakan bentuk ungkapan syukur atas hadirnya dan terbentuknya wadah pastoral yang beranggotakan seluruh Uskup yang berkarya di keuskupan-keuskupan di wilayah Indonesia. Perayaan syukur 100 Tahun KWI menjadi sebuah undangan untuk berjalan bersama dalam membangun Gereja dan Bangsa yang dilandasi dengan kesatuan iman kristiani sebagaimana yang diamanatkan oleh Tuhan.
![]() | ![]() |
Kevikepan Toraja pun turut mengambil bagian dalam peringatan yang luhur ini untuk mengadakan sebuah diskusi dan refleksi yang dirangkum dalam kegiatan hari studi, dengan mengundang seluruh Guru Katolik yang ada di Kevikepan Toraja. Kegiatan hari studi bagi Guru Katolik se-Kevikepan Toraja mengusung tema “Menumbuhkan dan mengembangkan penguatan spiritualitas serta kompetensi Guru Katolik se-Kevikepan Toraja”
Kegiatan hari studi diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikep Kevikepan Toraja, RD. Bartholomeus Pararak dan dihadiri oleh beberapa Imam dari paroki-paroki yang ada di Kevikepan Toraja.
Gambar Perayaan Ekaristi
Gambar Perayaan Ekaristi
Setelah Perayaan Ekaristi Kegiatan hari studi dibuka langsung oleh Bupati Toraja utara, Bapak Yohanis Bassang, S.E, M.Si bersama dengan Vikep Kevikepan Toraja, Bimas Katolik Provinsi Sulawesi Selatan, Penyelenggara Bimas Katolik Tana Toraja, Kepala Seksi Kabupaten Toraja Utara.
Gambar Pembukaan Kegiatan Hari Studi Oleh Bupati Toraja Utara dan Vikep Toraja
Narasumber dari kegiatan hari Studi diberikan oleh Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Makassar yang sekaligus adalah Ketua Yayasan Paulus Makassar, RD. Dr. Carolus Patampang. Dalam pemaparannya, Pastor Carol membawakan materi berjudul “Guru Sebagai Formator.”
Pastor Carolus membawakan materi
Bapak Bimas Katolik Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan informasi
Dalam pemaparan materinya, Pastor Carol mengawali dengan membahas sejarah keberadaan seorang guru yang tidak dapat dilepaskan dari tempat dimana melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Kemudian Pastor Carol memberi penegasan dan membangun kesadaran bahwa guru bukanlah sekedar pekerjaan. Lalu inti materi guru sebagai formator diberikan sebagai sebuah pemahaman yang baru, bahwa Guru memiliki tanggung jawab dalam panggilannya untuk menemani orang-orang muda yang mencoba untuk menjawab panggilan Allah.
Gambar Vikep Toraja, Ketua Yayasan Makassar, Bimas Katolik Provinsi SULSEL, Kepala seksi Bimas Katolik Toraja Utara, Penyelenggara Bimas Katolik Tana Toraja
Gambar Ketua panitia Hari Studi, Bupati Toraja Utara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, perikanan dan pertanian
Kegiatan hari studi ini mendapat antusias dari seluruh Guru Katolik se-Kevikepan Toraja dan dibuktikan dengan kehadiran peserta kurang lebih 600 peserta yang berasal dari dua wilayah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Ini menjadi sebuah gambaran bahwa pertemuan ini adalah bentuk kerinduan bagi para guru Katolik untuk saling berkumpul, meneguhkan dan menguatkan bersama dalam profesi yang sama berlandaskan ajaran dan nilai-nilai kristiani.
Di akhir kegiatan peserta yang hadir dibagi dalam dua kelompok besar per wilayah menurut daerah masing-masing baik wilayah Tana Toraja maupun wilayah Utara, untuk semakin membangun kebersamaan dan membuat tindak lanjut dari kegiatan hari Studi ini. Puji syukur bahwa di masing-masing wilayah kini telah terbentuk kepengurusan Guru Katolik dan harapannya dalam kepengurusan tersebut terdapat program-program yang akan dilakukan untuk semakin menguatkan dalam iman sesuai dengan tema perayaan syukur 100 Tahun KWI “berjalan bersama untuk membangun Gereja dan Bangsa berlandaskan nilai-nilai Kristiani”
![]() | ![]() |
Gambar kepengurusan Para Guru Katolik wilayah Toraja Utara
![]() | ![]() |
Gambar kepengurusan Para Guru Katolik wilayah Tana Toraja
Kontributor: RD. Anthonius Sebastian Rodja Maku
Editor: RD. I Made Markus Suma