“Mengapa diperlukan Asset Based Community Development (ABCD) dalam kelompok pemberdayaan?” Pertanyaan ini membuka kegiatan TOT (Training of Trainer) yang dilaksanan selama dua hari di aula kantor Credit Union (CU) Sauan Sibarrung, Tana Toraja. Dalam diri manusia banyak potensi yang bisa dikembangkan dan menjadi asset untuk meningkatkan taraf hidup menuju hidup yang sejahtera. Hal ini belum disadari oleh masyarakat khususnya komunitas pemberdayaan.
Diklat TOT (Training of Trainer) fasilitator ABCD yang dilaksanakan pada tanggal 29 Februari sampai 01 Maret 2024) ini dihadiri oleh 90 orang yang berasal dari kelompok pemberdayaan. Adapun RD. Fredy Rante Taruk selaku penasehat CU Sauan Sibarrung menjadi fasilitator kegiatan ini.
Kehadiran Credit Union di tengah masyarakat bukan hanya sebagai lembaga keuangan yang berurusan dengan simpan-pinjam semata tetapi lebih kepada lembaga pemberdayaan dengan sasaran utama yaitu pembangunan manusianya. Mindset atau pola pikir masyarakat menuju kesejahteraan harus diubah dari pikiran bagaimana mendatangkan banyak uang menjadi bagaimana menggunakan kekuatan, potensi dan talenta yang menjadi asset pengembangan diri menuju kesejahteraan.
Agar Konsep keseluruhan pembangunan manusia terwujud, maka metode ABCD inilah yang dianggap sangat cocok untuk diterapkan di komunitas pemberdayaan. Metode ABCD meliputi:
Discovery | : | Menemukan Kekuatan |
Mengidentifikasi kekuatan atau potensi dan aset apa yang dimiliki, baik dari dalam diri sendiri maupun fasilitas alam sekitar. Dalam hal ini yang sangat dibutuhkan yaitu kemampuan membaca atau menganalisa potensi. | ||
Dream | : | Membangun Mimpi |
Anggota komunitas dapat membangun mimpi menuju kesejahtreaan hidup setelah menyadari akan potensi dan aset yang dimiliki. | ||
Design | : | Merencanakan Tindakan |
Proses selanjutnya tidak berhenti pada mimpi tetapi menemukan cara untuk mencapai mimpi itu. Untuk menemukan cara yang tepat yaitu harus membuat rancangan atau design yang cocok sesuai potensi dan aset yang dimiliki. | ||
Define | : | Menggalang Kekuatan |
Setelah menentukan design yang cocok dilakukan berdasarkan potensi atau aset yang dimiliki, maka yang sangat menentukan yaitu bagaimana menggalang kekuatan dari komunitas itu sendiri. Tidak hanya anggota komunitas yang mempunyai potensi yang sama yang saling mendukung tetapi anggota komunitas yang berbeda potensi dan aset pun bisa saling mendukung sehingga terjalin mata rantai, saling membutuhkan antar kelompok komunitas untuk menuju kesejahteraan hidup. | ||
Destiny | : | Memastikan Pelaksanaan |
Tahap terakhir dari seluruh proses ABCD yaitu memastikan pelaksanaan dari design yang telah dibangun bersama kelompok komunitas. |
Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (K-PSE) KAMS mempunyai peranan menstimulus kegiatan pemberdayaan sosial ekonomi di Keuskupan. Salah satu bidang kerja utama Komisi PSE Caritas yaitu LKM (Lembaga Keuangan Mikro) yang mencakup CU dan Koperasi.
Dalam kegiatan ini, Komisi PSE KAMS mengutus dua staf yang mengikuti training, yakni Natalia Christina Maria Boro dan Fr. Vincent, HHK. Semoga para peserta TOR siap menjadi fasilitator handal setelah mengikuti kegiatan ini dapat mengembangkan dan mengimplementasikan teori ABCD dalam pemberdayaan diri dan juga komunitas serta masyarakat luas.
Kontributor: Natalia Christina Maria Boro
Editor: RD. I Made Markus Suma