Pada tanggal 28 Oktober 2024, Komunitas Seminari Tinggi Anging Mammiri melaksanakan kegiatan ziarah bersama. Kegiatan ini sudah menjadi kegiatan rutin para Frater setiap bulan Maria dan bulan Rosario. Setiap 2 kali dalam setahun mereka akan pergi bersepeda ke tempat-tempat Ziarah (biasanya gua Maria) yang terletak di sekitar Jogjakarta. Tujuan ziarah kali ini adalah Gua Maria Sendang Sriningsih: sebuah tempat Ziarah yang terletak di desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Sejak pagi para frater sudah mempersiapkan diri untuk melakukan ziarah. Ada yang mengelap sepeda, memompa ban, menyiapkan kunci-kunci (jaga-jaga jika dalam perjalanan ada sepeda yang rusak) dan ada yang sedang sibuk di dapur mempersiapkan sarapan. Perjalanan ziarah ini dibagi ke dalam empat kelompok (Fatima, Lourdes, Akita, dan Medjugore). Setiap kelompok terdiri 11 Frater. Nama-nama kelompok tersebut diambil dari nama tempat ziarah bunda Maria yang cukup terkenal di dunia.
Perjalanan ziarah dibuka oleh kelompok Lourdes yang berangkat terlebih dahulu kira-kira pukul 07.00 lalu disusul oleh kelompok lain. Perlahan namun pasti para frater mengayuh sepeda menyusuri jalanan Jogjakarta melewati selokan Mataram ke arah Candi Prambanan. Cuaca yang bersahabat membawa suasana tersendiri dalam perjalanan ziarah kali ini.
Perjalanan ke sana terbilang cukup jauh, sekitar 22 km dari Seminari Tinggi Anging Mammiri. Meskipun jauh, suasana perjalanan sangat menyenangkan karena melewati area persawahan, kebun-kebun warga, dan juga situs candi yang sangat terkenal yaitu candi Prambanan. Pemandangan indah di sepanjang perjalanan disertai cuaca yang bersahabat menjadi keindahan tersendiri dalam momen ziarah kali ini.
Perjalanan ke Gua Maria memakan waktu sekitar 2 jam. Sekitar pukul 09.00 kelompok pertama sudah mulai menginjakkan kaki di Gua Maria Sendang Sriningsih yang kemudian disusul oleh kelompok lain. Sesampainya di sana Para Frater kemudian beristirahat. Ada yang mandi, ada juga yang duduk sambil menikmati teh hangat dan makanan ringan yang telah disediakan oleh pengurus Gua Maria. Setelah itu, pada pukul 10.45 semua sudah berkumpul di tempat misa untuk berdoa rosario dan dilanjutkan dengan misa bersama. Misa ini dipimpin oleh RD. Willi Welle dan RD. Gidion Suhendra.
Dalam misa, sebagaimana sudah menjadi kebiasaan, para frater diberi kesempatan untuk membagikan pengalaman mereka dalam perjalanan ziarah ini. Ada 4 frater yang kemudian membagikan pengalamannya perwakilan dari masing-masing kelompok. Secara keseluruhan semua yang maju mengatakan bahwa mereka bersyukur boleh mengalami proses ziarah ini. Bersyukur karena boleh mengalami berbagai macam pengalaman (ada yang jatuh, rantai sepeda terlepas, ban bocor dan banyak lagi). Semua pengalaman itu akhirnya dilihat dalam kacamata iman, bahwa hidup ini adalah sebuah peziarahan yang di dalamnya ada banyak pengalaman jatuh bangun tapi ada akhirnya ketika sudah sampai pada tempat tujuan, perasaan dominan yang ada dalam diri adalah bersyukur.
Misa berakhir sekitar pukul 12.30 Setelah itu para frater makan siang bersama. Seusai makan siang bersama, ada yang pergi ke gua Maria untuk berdoa, ada yang berkeliling melihat sekitar tempat ziarah, dan ada juga yang bersantai di pendopo sambil menikmati keheningan tempat ziarah. Sekitar pukul 02.30, para frater akhirnya kembali ke Seminari. Sungguh sebuah perjalanan ziarah yang menyenangkan dan menguatkan.
Oleh: Frater Derry Cristofer (Tingkat V, STAM)