Kevikepan Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan kegiatan Ziarah Umat Katolik Kepulauan Buton-Muna (selanjutnya disebut “Ziarah Kepulauan”). Agenda tahunan tersebut melibatkan para imam, suster, dan umat paroki-paroki di Kepulauan Buton-Muna, antara lain Paroki Sto. Yohanes Pemandi Raha, Paroki Sto. Mikael Labasa, dan Paroki Sto. Paulus Baubau. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari (25-26 Mei 2024) di Gua Maria Lourdes, Liabuku-Baubau. Lima agenda ziarah kepulauan tahun ini adalah pelayanan kesehatan gratis, pawai lilin, adorasi, jalan salib, dan perayaan ekaristi. Tema ziarah kepulauan tahun ini adalah “Berjalan Bersama Bunda Maria dalam Kasih Allah Tritunggal Mahakudus.”
Kegiatan ziarah hari pertama dimulai dengan pelayanan kesehatan gratis bagi umat katolik regio kepulauan Buton-Muna dan warga RT 1 & 2, RW 2, Lingkungan Subur, Liabuku. Pelayanan kesehatan gratis melibatkan 1 dokter spesialis anak, 10 dokter umum, 1 dokter gigi, para suster FMM dan beberapa orang perawat. Baksos yang berlangsung pada pukul 10.00-15.00 itu diikuti oleh 59 orang umat dan warga lokal. Pelayanan ini menimba inspirasi dari pelayanan kesehatan yang diadakan di Gua Maria Lourdes, Prancis. Harapannya, pertolongan Bunda Maria sungguh dialami umat dan masyarakat, sebagaimana dahulu dialami oleh St. Bernadette Soubirous.
Kegiatan kedua adalah pawai lilin. Peserta ziarah kepulauan diajak berjalan bersama Bunda Maria diiringi lantunan doa Rosario dan Litani Santa Perawan Maria. Jalur pawai lilin bermula di halaman rumah singgah, lalu melewati simpang tiga, taman doa/misa, jalur tri gazebo, puncak golgota, padang gembala dan berakhir di panti suci Gua Maria Lourdes. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada pukul 19.00-20.30 dan dihadiri 150-200 orang peserta ziarah. Devosi ini dipandu oleh para suster FMM.
Kegiatan terakhir di hari pertama ziarah kepulauan adalah adorasi. Para peserta ziarah diajak bersembah sujud di hadapan Yesus Kristus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus. Devosi yang dimulai pukul 21.00 itu dilaksanakan di panti suci Gua Maria Lourdes. Umat diajak untuk merenungkan daya pemersatu dari Ekaristi sehingga dimampukan berjalan bersama sebagai Gereja yang satu dalam kasih Allah Tritunggal Mahakudus.
Kegiatan hari kedua dimulai dengan jalan salib. Peserta ziarah dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama mulai berdevosi jalan salib pada pukul 08.30 dan kelompok kedua pada pukul 09.20. Devosi Jalan Salib Bersama Bunda Maria ini dipimpin oleh tim pemandu dari Paroki Raha. Para peserta ziarah berjalan bersama Bunda Maria yang setia menemani Yesus sepanjang jalan salib menuju Golgota.
Setelah jalan salib, pastor vikep, para imam, suster, dan seluruh peserta ziarah merayakan Ekaristi pada pukul 10.30. Dalam homilinya, Vikep Sultra mengajak umat senantiasa berjalan bersama Bunda Maria. Dalam persoalan apapun, umat tetap setia bersama Bunda Maria dan Gereja. Perayaan Ekaristi, yang dihadiri lebih dari 500 peserta ziarah itu, turut dimeriahkan oleh koor dari Paroki Labasa.
Agenda ziarah di Gua Maria yang diberkati pada bulan Mei 2018 ini akan dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 11 Februari. Penetapan, yang mulai berlaku sejak tahun 2021 ini, sesuai dengan tanggal penampakan pertama Bunda Maria kepada St. Bernadette Soubirous yaitu 11 Februari 1858. Nama taman doa ini adalah Taman Doa Gua Maria Lourdes, Liabuku-Baubau.
Kontributor : RD. Yolenta Purdiono Kantiro Galus
Editor : RD. GREGORY GAMARA LIAMATA