PERAYAAN SYUKUR 40 IMAMAT RD. LEO MATHEUS DAN 50 TAHUN IMAMAT MGR. PETRUS BODDENG TIMANG

16
2

Hari Rabu, 31 Januari 2024, sehari menjelang Tahbisan Uskup Agung Koajutor terpilih Keuskupan Agung Makassar, Mgr. Fransiskus Nipa, diadakan Vesper Agung atau Ibadat sore mulia. Ibadat ini dimulai tepat Pukul 17.00 WITA di Gereja Paroki Santo Fransiskus Assisi, Panakkukang, Makassar. Vesper Agung ini dirayakan dalam rangka pemberkatan insignia yang akan digunakan oleh Mgr. Fransiskus Nipa.

Tepat pada hari ini, 22 Januari 2024, RD. Leo Matheus Arruan mensyukuri Pancawindu Imamat (40 tahun). Beliau ditahbiskan pada 22 Januari 1984. Keputusan untuk menerima tahbisan Imamat bukanlah sebuah perjuangan yang ringan.

Pergumulan dan kegalauan personal itu dikisahkan oleh RD. Leo Matheus saat men-sharing-kan pengalaman dengan perjuangan dan pasang-surut yang beliau alami sejak menjalani pendidikan sebagai calon imam khususnya di Seminari Tinggi. P. Leo, demikian sapaan akrabnya, bahkan pernah menguji Tuhan karena kegalauan hatinya meneruskan pembinaan sebagai seorang calon imam. Ia berkisah dalam perjalanan pulang liburan dari rumah keluarga di Jakarta menuju Jogja, “Sebenarnya saya tidak mau pulang ke Jogja. Tetapi keluarga memotivasi saya. Saya diantar ke stasiun kereta. Tapi salah jurusan, bukan ke Jogja. Kemudian saya menguji Tuhan. Saya melompat dari jendela kereta api. Dalam hati saya bicara, kalau saya selamat, saya akan kembali ke Jogja dan besok akan ikut ujian ad audiendas. Dengan teknik senam dasar yang diperoleh di seminari menengah, saya mengatur posisi yang tepat untuk melompat dari kereta. Saya lakukan dan saya terguling-guling cukup jauh. Saya didatangi seorang tukang becak yang memberikan pertolongan. Lalu saya melihat diri saya. Ternyata, saya masih sehat dan tidak ada cedera. Setelah itu, saya diantar oleh tukang becak untuk segera mencari kereta jurusan Jogja.” Itulah sepenggal kisah yang dibagikan P. Leo. Inilah sebuah kisah nyata pergumulan seorang calon imam. Meskipun ada pergumulan dan keraguan, toh P. Leo diberikan rahmat dan kekuatan oleh Tuhan untuk menjalani 40 tahun panggilan dan perutusan sebagai Imam.

 

Lain pengalaman dan pergumulan P. Leo, lain pulalah perjalanan panggilan Mgr. Piet Timang. Beliau berbagi kisah dalam bagian homili pada perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh Mgr. John Liku-Ada’ sebagai selebran utama. Mgr. Piet berkisah bahwa ia berasal dari sebuah kampung terpencil, bernama Malakiri, di wilayah Kabupaten Toraja Utara.

 

Orang kadang sulit percaya lalu bertanya, “Mengapa dari kampung seperti ini muncul Pastor dan bahkan Uskup?” Demikianlah tempat tidak menentukan seseorang menjadi apa nanti dan bermisi dimana nantinya. Meskipun dari kampung dan desa terpencil, Mgr. Piet menceritakan bahwa ia tidaklah kurang pandai dibandingkan rekan-rekannya yang berasal dari kota seperti kota Makassar. Ia belajar dengan tekun dan benih panggilannya pun terus bertumbuh sehingga ia kemudian ditahbiskan menjadi seorang imam pada 13 Januari 1974. Tidak ada hanya sampai disitu, Tuhan kemudian mengutus Mgr. Piet sebagai Uskup bagi Keuskupan Banjarmasin. Ini sebuah tugas dan misi mulia untuk menggembalakan umat di Kalimantan Selatan. Di Keuskupan inilah, beliau menyelesaikan tugas sebagai seorang Uskup sehingga sejak Desember 2023 beliau sudah menyandang gelar Uskup Emeritus. Luar biasa kasih setia dan rahmat Tuhan yang dialami oleh Mgr. Piet dan disalurkan kepada umat yang dilayani dengan sukacita selama 50 tahun.

 

Setelah perayaan Ekaristi yang dilaksanakan di Gereja Paroki Santo Yoseph Gotong-Gotong, sebuah acara ramah-ramah sederhana diadakan di aula Paroki Gotong-Gotong. Sekitar 500 orang berkumpul di aula ini, baik para Pastor, beberapa Biarawan-Biarawati, keluarga kedua

 

Jubilaris dan juga sejumlah umat. Sebelum makan malam bersama, P. Leo Matheus ber-sharing pengalaman dan perjalanan hidup sebagai Imam. Setelah itu, ada penyerahan tanda kasih dari Mgr. John Liku-Ada’ selaku Uskup Agung KAMS kepada masing-masing Jubilaris. Pemandu acara, RD. Junarto Timbang pun mengarahkan acara ramah-tamah ini dengan baik dalam Susana kekeluargaaan, kebersamaan, dan penuh sukacita.

 

Proficiat Mgr. Piet dan P. Leo Matheus atas anugerah Imamat dan kasih setia Tuhan yang memelihara hidup, panggilan, dan perutusan Bapak Uskup Piet dan Pastor Leo terkasih. Semoga Imamat senantiasa menjadi berkat dan sumber sukacita!

 

Oleh: RD. I Made Markus Suma

5 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x